Selasa, 08 Maret 2011

laporan praktikum tekstur tanah

LAPORAN PRAKTIKUM DASAR ILMU TANAH
TEKSTUR TANAH

Nama : AHMAD MUHLISIN
NIM : 105040204111005
Selasa, 09.15
Assisten : NITA

         











UNIVERSITAS BRAWIJAYA
FAKULTAS PERTANIAN
AGROEKOTEKNOLOGI
MALANG
2010
I.                   PENDAHULUAN
1.1  Latar Belakang
Ilmu tanah adalah cabang ilmu yang memadukan ilmu dasar (kimia, fisika dan matematika), biologi (botani, zoologi, mikrobologi), ilmu kebumian (klimatologi, geologi, geografi) dan terapan (produksi, pertanian, kehutanan dan rekayasa tanah). Pengertian dari tekstur tanah ialah perbandingan antara partikel-partikel pasir, debu dan liat yang menyusun suatu tanah. Penggolongan tekstur ini didasarkan pada partikel yang berukuran lebih besar dari 2mm dan apabila ada jumlah yang cukup banyak, maka pemberian nama tekstur ini ditambah dengan berkerikil atau berbatu.
  Tanah adalah suatu benda berbentuk tiga dimensi, tersusun dari masa padat, cair dan gas yang terdapat  di permukaan bumi, berasal dari hasil pelapukan batuan dan atau dekomposisi bahan organik.
  Tanah merupakan satu rantai di antara sistem tubuh alam yang keberadaannya tidak dengan sendirinya, proses pembentukan dan keberadaannya sangat dipengaruhi oleh faktor alam yang lain, seperti bahan induk, iklim, topografi atau relief, vegetasi atau organisme, manusia dan waktu.
  Tekstur tanah menunjukkan kasar halusnya tanah dan dibagi menjadi beberpa kelompok antara lain; kasar(pasir, pasir berlempung), agak kasar (lempung berpasir, lempung berpasir halus), sedang(lempung berpasir sangat halus, lempung, lempung berdebu, debu), agak halus(lempung liat, lempung liat berpasir, lempung liat berdebu), halus(liat berpasir, liat berdebu). Selain itu, tanah mempunyai perbedaan dalam memegang air, kemampuan ini tergantung pada  teksturnya.
  Dengan tekstur tanah dapat dibahas dan dikemukakan tentang bahan mineral seperti pasir, debu dan liat dalam susunan tanah yang penting bagi berbagai kehidupan di muka bumi. Partikel-partikel tanah yang dikelompokkan berdasarkan atas ukuran tertentu disebut fraksi(partikel) tanah, fraksi tanah ini dapat kasar ataupun halus.

1.2  Tujuan
-          Untuk memahami tentang tekstur tanah
-          Dapat menggolongkan beberapa macam tanah yang tersebar
1.3  Manfaat
Mengetahui tentang penggolongan tekstur tanah











II.                METODOLOGI
2.1  Alat dan Bahan
Alat     : - Piring                      : sebagai tempat
              - Botol penyemprot   : untuk mengambil air
Bahan : - Sample pasir            : sebagai objek penelitian
              - Sample liat              : sebagai objek penelitian
              - Sample debu           : sebagai objek penelitian
              - Air                           : sebagai bahan untuk melunakkan bahan         
                                                  penelitian

2.2  Alur Kerja
Ambil tanah secukupnya di tangan

Tambahkan air sedikit

Rasakan teksturnya dengan tangan (metode feeling)

Amati dan catat hasilnya

Golongkan menurut teksturnya
     2.3 Analisis Perlakuan (perbandingan jurnal)
Sampel tanah dianalisa dengan menggunakan metode feeling, yaitu munggunakan sentuhan indra kulit, ketiga macam sampel dirasakan kehalusan dan kekasarannya, kemudian dari metode feeling itu ditentukan kadar pasir, debu, dan liatnya. Setelah kadar struktur penyusunnya dikethui kemudian data dimasukkan kedalam segitiga tekstur untuk untuk mengetahui jenis tanah yang diteliti.
Pada jurnal tanah dianalisa dengan menggunakan metode pipet, yaitu dengan menggunakan larutan H2O2 untuk menghancurkan agregasi tanah yang kaya akan bahan organic dan menggunakan Natrium Karbonat Anhidrous serta Natrium hexametafosfat sebagai bahan pendispensi (bahan pendispensi dipakai agar partikel-partikel debu, liat dan pasir yang menyusun tanah dapat terpisah dengan jelas saat dilakukan proses pengocokan dan pemipetan.
III.             HASIL DAN PEMBAHASAN
3.1  Analisis tekstur
Setelah dianalisis tekstur tanah yang diamati terdiri dari 5% pasir, 75%liat, dan 20% debu, dari hasil pengamatan itu diketahui bahwa kelas teksturnya adalah CLAY(liat). Dari jurnal didapatkan bahwa jenis tanah liat merupakan jenis tanah yang kurang baik untuk bidang pertanian karena pada kelas tekstur ini memiliki pori yang sangat padat sehingga proses inviltrasi air dan porositas tidak optimal, hal ini berdampak pada tingkat kesuburan tanaman kerena proses penyerapan airnya terhambat oleh tekstur tanah yang liat.
(Anonymous,2009)

3.2  Macam-macam tekstur tanah
1.      Pasir                      : kasar agak jelas, tidak membentuk gulungan, tidak melekat
2.      Pasir berlempung   : rasa kasar jelas, membentuk bola yg mudah hancur
3.      Lempung berpasir : rasa kasar agak jelas, bola keras dan mudah hancur
4.      Lempung               : rasa tidak kasar, membentuk bola teguh, melekat
5.      Debu                     : licin sekali, membentuk bola teguh, agak melekat
6.      Lempung berliat    : rasa agak kasar, melekatnya sedang
7.      Lempung liat berpasir: rasa agak jelas, melekat
8.      Liat berpasir          : rasa licin agak kasar, melekat sekali
9.      Lempung liat berdebu : rasa jelas licin, membentuk bola teguh, melekat
10.  Liat berdebu          : rasa agak licin, melekat sekali
11.  Liat                        : rasa berat, membentuk bola yg baik, melekat sekali
12.  Liat berat               : rasa berat sekali, melekat sekali
(Anonymous, 2010)
3.3  Perbedaan tekstur utama dari kemampuan fisik, kimia dan biologinya

PASIR
DEBU
LIAT
FISIK
Pasir memiliki ukuran 0,0625mm-2mm, kasar dan terbentuk dari silicon dioksida serta zat kapur. Sulit menahan air dan unsur hara.
Berukuran <500 mikrometer, sangat halus dan sangat kuat memegang air dan unsur hara.
Berukuran <2mm, sangat padat dan sulit diolah, memegang air dan unsure hara dengn kuat
KIMIA
Sedikit sekali mengandung mineral.
Banyak mengandung unsur hara
Banyak mengandung unsur hara
BIOLOGI
Kandungan bahan organiknya sedikit.
Kandungan bahan organiknya banyak karena banyak organisme yang hidup di dalamnya
Kandungan organiknya banyak
(Anonymous, 2010)

3.4 
Gambar segitiga tekstur
(Anonymous, 2009)
3.5  Faktor yang mempengaruhi dan dipengaruhi tekstur
Faktor yang mempengaruhi
-          Iklim
Jika kondisi iklim hujan maka tanah selalu dalam keadaan basah, hal ini dapat mempengaruhi keadaan tekstur tanah dan akan terjadi proses pencucian (leaching)       
-          Organisme
Keberadaan organisme dapat menjadikan tekstur tanah menjadi semakin subur karena organisme dapat menjadi kompos dan pengurai.
-          Bahan induk
Jika bahan induk tanah berasal dari batuan maka tekstur tanah akan cenderung memiliki pori-pori yang besar.
-          Topografi 
Berubahnya muka bumi akan mengakibatkan terjadinya perubahan bentuk pada tekstur tanah, misalnya dalam hal kepadatan dan bentuk strukturnya
-          Waktu
Semakin lama suatu tanah di permukaan bumi maka teksturnya akan semakin padat karena adanya pengaruh dari kakuatan luar misalnya organisme dll.
(Ismunandar, 2009)
Faktor yang dipengaruhi
-          Konsistensi           
Semakin liat suatu tekstur maka konsistensi akan semakin besar, sebaliknya jika tekstur memiliki pori-pori yang renggang dan permukaan luas maka kosistensi akan semakin kecil.

-          Kadar air  
Semakin liat tekstur tanah maka air yang tersedia akan semakin banyak didalamnya karena pada tekstur liat dapat mengikat air lebih kuat dengn pori-porinya yang halus dan padat.
-          Organisme
Jika suatu tanah memiliki tekstur liat maka organisme yang ada didalamnya akan sedikit karena tekstur liat sangat padat dan sangat sulit ditembus, sebaliknya pada tekstur lempung terdapat banyak organisme karena ketersediaan unsure haranya banyak dan mudah di tembus.
-          Perakaran 
Semakin liat tekstur tanah maka akan semakin sulit untuk ditembus oleh perakaran tumbuhan.
-          Pengolahan           
Semakin liat tekstur tanah maka akan semakin sulit untuk diolah karena tekturnya padat.
(Ismunandar, 2009)

3.6  Hubungan tekstur dengan sifat fisik tanah lainnya
Ø  Permeabilitas tanah adalah cepat lambatnya air meresap ke dalam tanah melalui pori-pori tanah baik kearah horizontal maupun ke arah vertical. Cepat  lambatnya perembesan air ini sangat ditentukan oleh tekstur tanah. Semakin kasar tekstur tanah semakin cepat perembesan air. Pada pasir permebilitas akan terjadi dengan cepat karena pori-porinya sangat besar, sedangkan pada liat dan debu proses permebilitas akan lambat karena teksturnya sangat padat.
Ø  Struktur tanah akan semakin mantap jika tekstur tanah didominasi oleh liat dan sebaliknya akan berkurang kemantapannya(lemah) jika teksturnya berpasir.
(Sutanto,Rachman. 2005)
3.7  Kajian mengenai pengaruh tekstur dalam usaha pertanian
Tanah berada diantara benda-benda hidup dan benda-benda mati dimana tanaman mengandung energi matahari dan karbondioksida yang diperoleh dari atmosfer sedangkan unsur hara  dan air dari dalam tanah.
Untuk dapat tumbuh subur tanaman harus memiliki suplay unsur hara dan air yang cukup dari dalam tanah, unsur hara didalam tanah tergantung pada kandungan tekstur tanah, karena tekstur tanah mempengaruhi kelayakan tanah sebagai media tumbuh tanaman.
Kesuburan tanaman merupakan hal yang mutlak dibutuhkan dalam usaha pertanian, hasil panen yang melimpah tidak akan didapatkan ketika tanaman kekurang air maupun unsur hara, oleh karena itu Kelayakan tanah untuk usaha pertanian secara umum harus seimbang antara komposisi pasir, debu dan liat agar komposisi tanah dapat seimbang.
Pada tanah yang telah diteliti disimpulkan bahwa tanah tersebut terdiri dari 5% pasir, 75% liat, dan debu 20%, berdasarkan hasil tersebut maka ditetapkan kelas tekturnya merupakan liat (clay). Jenis tektur ini kurang cocok untuk lahan pertanian karena kepadatannya sehingga sulit untuk di olah dan mempersulit perakaran tanaman untuk menembusnya. Tetapi dengan memberikan kompos dan pembajakan tanah maka jenis tanah tersebut masih bisa dioptimalkan untuk dijadikan sebagai lahan pertanian.
(Sutanto,Rachman. 2005)



3.8  Data hasil praktikum


SAMPLE
% PASIR
% LIAT
% DEBU
TEKSTUR
JOYOGRAND
5
75
20
CLAY


IV.             KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan :
Ø  Tekstur tanah  adalah keadaan tanah yang menunjukan kasar halusnya tanah. Ini dapat dideteksi dengan cara memirit tanah denngan jari tangan.
Ø  Faktor yang mempengaruhi tekstur adalah: iklim, bahan induk, topografi, organisme dan waktu. Sedangkan faktor yang dipengaruhi adalah konsistensi, organisme, sistem perakaran, kadar air dan pengolahan.
Ø  Faktor yang dipengaruhi  tekstur tanah:
-       Konsistensi
-       Kadar air
-       Organisme 
-       Perakaran
-       Pengolahan

Ø  Macam-macam tekstur  tanah adalah Pasir, Pasir berlempung, Lempung berpasir, Lempung, Debu, Lempung berliat, Lempung liat berpasir, Liat berpasir, Lempung liat berdebu , Liat berdebu, Liat , Liat berat.


Saran :
·         Kalau biasa format laporannya jangan terlalu sulit
·         Waktu mengerjakan tugasnya jangan terlalu sempit
·         Pengumuman format laporannya jangan terlalu mepet sama pengumpulan laporannya, pusing mbak………










V.                DAFTAR PUSTAKA
-          Anonymous . 2010. http://google.com , diakses pada tanggal 2 oktober
-          Anonymous . 2010 http://wikipedia.org , diakses pada tanggal 2 oktober
-          Anonymous . 2009 . Panduan Praktikum DIT . Tim Dosen . Malang
-          Ismunandar , S&E. Handayanto. 2009. Dasar Ilmu Tanah. Tim Dosen. Malang
-          Sutanto, Rachman. 2005. Dasar-dasar Ilmu tanah. Konisius. Yogyakarta

Tidak ada komentar: